Dr
drh Nuryani Zainuddin MSi, Kamis (20/5/2021) dilantik sebagai Direktur
Kesehatan Hewan (Dirkeswan) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,
menggantikan Drh Fadjar Sumping Tjatur Rasa PhD.
Dr
Nuryani, alumni Fakultas Kedokteran Hewan IPB angkatan 32 ini sebelumnya
dikenal menjabat Kepala Bidang Karantina Hewan, Balai Besar Karantina Pertanian
Soekarno Hatta. Selama menjabat Kepala Bidang Karantina Hewan, dia aktif di
berbagai forum.
Pada
12 Februari 2019 lalu, Nunung sapaan akrab Nuryani, menguraikan masalah
pengolahan limbah Instalasi Karantina Hewan (IKH) dalam disertasinya di Sidang Promosi Doktor di IPB.
Bersumber
dari laman Facebook Badan Karantina Pertanian, Nunung memaparkan, IKH menghasilkan
limbah yang merupakan sumber pencemaran bagi ternak, manusia dan lingkungan.
Limbah IKH saat ini belum sepenuhnya dikelola agar risiko yang ditimbulkan
ketika dilepas ke lingkungan lebih aman.
Menurut
Nunung, strategi pengelolaan limbah IKH yang berkelanjutan yang
direkomendasikan adalah meningkatkan kualitas ekologi melalui pelaksanaan
UKL/UPL setiap 6 bulan dengan mengimplementasikan biosecurity check, serta pencegahan invasi penyakit hewan melalui
peningkatan teknologi pengelolaan limbah IKH.
Kiprah
Nunung ketika mengemban tanggung-jawab sebagai Kepala Bidang Karantina Hewan,
salah satunya bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II Bandar Udara Soekarno Hatta
melakukan tindakan pencegahan penyakit African
Swine Fever (ASF) dengan sigap memberikan public awareness melalui informasi digital banner di
ruang pelayanan utama kantor induk Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Terminal
2 dan Terminal 3 Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta.
Dalam berbagai kesempatan, Nunung juga diundang sebagai pembicara seminar/webinar yang fokus pada pengawasan maksimum lalu lintas Hewan Pembawa Rabies (HPR) yang masuk dari luar negeri.
Pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 Ikatan Dokter
Hewan Karantina Indonesia (IDHKI) yang digelar 23 Maret 2018, Nunung dipercaya
menjadi Ketua Panitia Munas. **
0 Comments:
Posting Komentar