Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini HITPI GELAR WEBINAR PENINGKATAN KAPASITAS HIJAUAN PAKAN | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

HITPI GELAR WEBINAR PENINGKATAN KAPASITAS HIJAUAN PAKAN

Webinar HITPI ke-10. (Foto: Dok. Infovet)

Himpunan Ilmuwan Tumbuhan Pakan Indonesia (HITPI) kembali menyelenggarakan webinar nasional ke-10, pada Senin (27/7/2020), mengangkat isu terkini mengenai peningkatan kapasitas hijauan pakan untuk menjaga keberlanjutan bisnis peternakan selama masa pandemi COVID-19 dan era new normal.

Panitia Pelaksana, Dr Suharlina dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan webinar bertujuan mewadahi para ilmuwan tumbuhan pakan untuk memaparkan hasil-hasil kajiannya, agar dapat diadopsi peternak dalam membantu meningkatkan produktivitas ternak.

“Diseminasi hasil penelitian sangat diperlukan, HITPI telah memfasilitasi anggotanya hingga ditahun ke-10 ini,” kata Dr Suharlina. Di webinar HITPI kali ini menghadirkan Drh Makmun Junaidi (Direktur Pakan), Dr Shokri Jusoh (Universiti Putra Malaysia), Dr Ir Nafiatul Umami (dosen Universitas Gadjah Mada) dan Achmad Wahyudin (Ketua Kelompok Ternak Hurip Mekar).

Ketua HITPI, Prof Dr Ir Luki Abdullah, menyambut baik antusias peserta. “Sepuluh tahun HITPI mengabdi untuk para peternak, para anggota HITPI terus berkarya hingga menemukan hal-hal baru. Tumbuhan pakan tumbuh subur di beberapa wilayah Indonesia, varietas baru ditemukan dan didiseminasikan langsung ke peternak untuk ditanam dan dibudidayakan guna mencukupi kebutuhan ternak,” kata Luki yang juga Guru Besar Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan IPB.

Prof Luki menambahkan bahwa saat ini masih banyak hal yang perlu mendapat perhatian, mulai dari keterbatasan lahan, bibit unggul dan lain sebagainya. Namun demikian, ia tidak menampik bahwa sukses para Ilmuwan Indonesia di bidang tumbuhan pakan patut diacungi jempol.

“Kita telah banyak membukukan temuan-temuan mutakhir, misalnya Indigofera yang masih trending sebagai konsentrat hijau dan Hijauan Pakan Ternak (HPT) lainnya dari berbagai daerah dengan berbagai varietas unggul yang dilaporkan para anggota HITPI,” ungkapnya.

Sementara terkait pengembangan HPT akan segera diprogramkan menjadi tugas utama Direktur Pakan, Makmun Junaidin. “Kita paham hampir 75% agro input tersebut didominasi pakan ternak termasuk HPT itu sendiri, sehingga jika pemerintah menginginkan negeri ini mampu mengurangi importasi daging dan sapi hidup, maka upaya yang perlu dibenahi adalah penyediaan pakan ternak,” kata Makmun kepada awak Infovet.

Di samping HPT lanjut dia, bahwa sumber bahan pakan ternak lainnya dapat diambil dari produk samping kelapa sawit. “Seperti Bungkil Inti Sawit dan turunannya sangat potensial dijadikan sumber bahan pakan ternak, tinggi protein dan disukai ternak,” tambahnya.

Namun akses untuk mendapatkan bahan pakan tersebut masih menjadi persoalan. Makmun pun mengimbau pemerintah daerah bisa memfasilitasi hal tersebut.

“Hal menarik di kawasan perkebunan kelapa sawit Bangka Belitung, para pemilik kelapa sawit yang membudidayakan ternak, mereka mengantarkan sawitnya ke pabrik, lalu saat pulang mereka akan membawa produk samping kelapa sawit untuk ternak menggunakan sistem penggilingan padi dan model ini dapat dikembangkan ke seluruh daerah yang mempunyai pabrik kelapa sawit” imbuh Makmun. 

Di samping penyediaan pakan dan HPT, teknologi preservasi HPT juga perlu ditingkatkan. Preservasi HPT yang diadopsi oleh sebagian peternak adalah pembuatan silase. Walau silase telah diperkenalkan sejak lama, namun teknologi preservasi ini masih sebatas untuk memenuhi kebutuhan peternak saja, belum mengarah komersil. Hal tersebut disampaikan Achmad Wahyudin.

“Pembuatan silase dapat membantu peternak dalam penyediaan pakan pada masa sulit mendapatkan HPT. Kita pun telah mengomersialisasikan silase pada peternak di wilayah kami maupun daerah lain,” katanya. (Sadarman)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer