Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PENCAHAYAAN DI KANDANG AYAM | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PENCAHAYAAN DI KANDANG AYAM

Ayam jenis ternak yang peka cahaya. (Sumber: thepoultrysite.com)

Pencahayaan di kandang ayam harus diprogram dengan baik. Salah satu faktor penting dalam manajemen pemeliharaan ayam ini, yaitu pencahayaan berpengaruh pada proses kematangan organ reproduksi dan pertumbuhan ayam.

Cahaya dalam dunia fisika didefisinikan sebagai spektrum elektromagnetik yang terlihat oleh mata. Definisi lainnya, cahaya merupakan energi yang dapat membantu proses penglihatan kemudian bergerak lurus ke semua arah, tidak dapat membelok serta dapat dipantulkan.

Dalam kandang tipe open house (terbuka), sumber cahaya umumnya berasal dari sinar matahari secara langsung pada siang hari dan lampu pijar pada malam harinya. Dalam kandang closed house (tertutup), sumber cahaya umumnya berasal dari lampu pijar.

Ayam merupakan jenis ternak yang peka terhadap cahaya. Menurut Vice President Sales Poultry Asia, Big Dutchman Agriculture Malaysia, Richard Armstrong, pencahayaan pada unggas antara lain berpengaruh terhadap konsumsi pakan, pertumbuhan, efisiensi konversi pakan menjadi energi dan perkembangannya.

Program Pencahayaan
Empat hal penting yang harus diketahui dalam program pencahayaan antara lain lumen (luminous flux), color, spektrum dan gelombang.

Lebih lanjut dijelaskan Richard, dalam presentasi berjudul “Lighting Management” milik Andrea Pizzabiocca, DVM (Cobb Vantress), poin pencahayaan dijabarkan sebagai berikut:

• Intensitas cahaya diukur dalam lux
Output cahaya lampu diukur dalam lumen
• Satu lumen per m² sama dengan satu lux.
• Cahaya juga memiliki suhu warna (°Kelvin):
a. 2000-3000 °K: hangat (merah)
b. 3000-4000 °K: netral (putih)
c. 4000-7000 °K: sejuk (biru/hijau)
d. Hari yang cerah adalah sekitar 5500 °K

Program pencahayaan pada tahap pertumbuhan awal, yaitu anak ayam yang berumur antara satu sampai tujuh hari digunakan intensitas cahaya minimum 20 lux yang diberikan secara terus-menerus.

Pemberian cahaya seperti ini bertujuan untuk memastikan anak ayam dapat beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya, serta meningkatkan aktivitas sehingga mengurangi terjadinya kelainan cacat pada kaki. Hal ini dapat diindikasikan oleh konsumsi pakan dan air minum yang optimal.

Pada tahap pertumbuhan ayam selanjutnya, dilakukan pembatasan intensitas cahaya dan lama pencahayaan antara dua sampai enam jam per hari.

Lama Pencahayaan
“Lama pencahayaan yang pendek pada awal-awal tahap pemeliharaan dapat mengurangi asupan pakan dan menekan tingkat pertumbuhan,” ujar Richard.

Lebih lanjut dijelaskan, pencahayaan secara terus-menerus menyebabkan terjadinya gangguan ritme harian (diurnal). Ayam broiler yang diberi cahaya terus menerus memiliki peluang yang lebih tinggi terkena kelainan kaki dan tulang. Efek selanjutnya menyebabkan unggas mengalami kesulitan untuk mendapatkan pakan dan air minum.

Unggas yang tetap berada pada posisi ritme harian mampu secara normal mengatur pola tingkah laku seperti makan, tidur, bergerak dan istirahat.

Sementara ditambahkan Sales Manager PT Big Dutchmann Agriculture Indonesia, Aneng Lim, pemberian lama pencahayaan selama 16 jam dapat menurunkan stres fisiologis. Selain itu terjadi peningkatan respon kekebalan, peningkatan metabolisme tulang, peningkatan aktivitas total dan peningkatan kesehatan kaki.

Tidak ada perbedaan secara signifikan, terutama pada nilai FCR. Oleh karena itu, apabila dilihat dari kelebihan penggunaan cahaya secara bergantian yang menurunkan stres fisiologis, maka disarankan untuk menggunakan metode cahaya secara bergantian. Hal tersebut juga dapat menghemat biaya listrik yang lumayan besar.

Penggunaan Cahaya untuk Ayam Broiler 
Berdasarkan karya tulis J. A. Renden, program penggunaan cahaya secara bergantian untuk ayam broiler menggunakan aturan sebagai berikut:

• Umur 0-7 hari: Intensitas cahaya 20.0 lux dengan 23 jam terang dan 1 jam gelap
• Umur 8-14 hari: Intensitas cahaya 5.0 lux dengan 16 jam terang dan 8 jam gelap
• Umur 15-21 hari: Intensitas cahaya 5.0 lux dengan 16 jam terang, 3 jam gelap, 2 jam terang dan 3 jam gelap
• Umur 22-28 hari: Intensitas cahaya 5.0 lux dengan 16 jam terang, 2 jam gelap, 4 jam terang dan 2 jam gelap
• Umur 29-35 hari: Intensitas cahaya 5.0 lux dengan 16 jam terang, 1 jam gelap, 6 jam terang dan 1 jam gelap
• Umur 36-49 hari: Intensitas cahaya 5.0 lux dengan 23 jam terang dan 1 jam gelap

Spektrum Cahaya
Pertumbuhan pada ayam, baik pedaging maupun petelur, dipengaruhi oleh spektrum cahaya. Cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda, memiliki efek yang bervariasi pada retina mata dan dapat mengakibatkan perubahan pola tingkah laku yang selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ayam.

Warna hijau mempercepat pertumbuhan otot ayam dan menstimulasi pertumbuhan badan pada usia muda, sedangkan warna biru menstimulasi pertumbuhan badan ayam pada usia yang lebih tua.

Ayam broiler dengan pencahayaan di bawah warna biru atau hijau akan berdampak pada berat ayam secara signifikan, dibandingkan dengan ayam broiler di bawah pencahayaan warna merah atau putih.

Kemampuan ayam untuk memvisualisasikan warna sama dengan manusia, namun ayam tidak dapat melihat dengan baik ketika mendapat warna cahaya dengan panjang gelombang yang pendek (biru-hijau). Unggas sensitif pada panjang gelombang 415, 455, 508 dan 571 nanometer.

Penerangan di Kandang Tertutup
Richard kembali menerangkan, warna cahaya penerangan dalam sistem kandang tertutup (closed house) dengan kondisi suhu yang stabil dan optimal untuk pertumbuhan, serta diberikan selama 23 jam setiap harinya, memberikan efek yang berbeda terhadap aktivitas yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler.

“Cahaya berwarna merah dan kuning dapat meningkatkan aktivitas dan agresivitas, sementara warna biru dan hijau justru sebaliknya, dapat mengontrol agresivitas dan aktivitas ayam sehingga ayam menjadi lebih tenang,” urainya.

Ayam yang dipelihara dengan penerangan cahaya lampu warna hijau atau biru dengan intensitas 0,1 W/m2, menghasilkan bobot badan yang nyata lebih tinggi dibandingkan ayam yang dipelihara dengan penerangan lampu warna merah.

Pemeliharaan ayam broiler pada sistem kandang terbuka di daerah tropis seringkali dengan suhu yang lebih tinggi dari suhu optimal untuk pertumbuhan. Kondisi tersebut menyebabkan ayam mengalami cekaman panas, sehingga ayam meningkatkan konsumsi air minum yang berakibat pada penurunan konsumsi pakan. Menurut Richard, untuk menanggulangi masalah tersebut, maka perlu diberi tambahan cahaya penerangan pada malam hari. (NDV)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer