Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini PEMERINTAH TEGASKAN COVID-19 TAK MENULAR MELALUI HEWAN KESAYANGAN | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

PEMERINTAH TEGASKAN COVID-19 TAK MENULAR MELALUI HEWAN KESAYANGAN

Penyebaran COVID-19 terjadi dari manusia ke manusia dan belum ada bukti yang kuat bahwa hewan, terutama kucing dan anjing dapat menyebarkan penyakit tersebut (Foto: Shutterstock)

Menyikapai pemberitaan dan informasi yang beredar di masyarakat tentang potensi penularan COVID-19 atau virus Corona baru dari hewan ke manusia, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada bukti kuat yang menunjukan bahwa hewan, khususnya hewan kesayangan sebagai sumber penularan COVID-19. 

“Sudah ditegaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), bahwa penyebaran COVID-19 terjadi dari manusia ke manusia dan belum ada bukti yang kuat bahwa hewan dapat menyebarkan penyakit ini,” ujar Dirjen PKH, I Ketut Diarmita, dalam keterangan persnya, Kamis (12/3/2020). 

Oleh karena itu, Ia berpesan agar masyarakat tidak khawatir untuk memelihara hewan kesayangan seperti kucing dan anjing, serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan kesejahteraan hewan, seperti membuang atau menerlantarkannya. “Intinya saat menangani hewan pastikan mencuci tangan dengan air menggunakan sabun sebelum dan setelah kontak dengan hewan,” imbuhnya. 

Hal senada juga dikatakan Ketua Komisi Ahli Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Karantina Hewan, Tri Sayta Putri Naipospos. Menurut dia berdasarkan laporan dari otoritas pemerintah yang membidangi kesehatan hewan di Hongkong, telah ditemukan kasus positif lemah pada anjing milik pasien positif COVID-19 dan anjing tersebut tidak menunjukan gejala sakit.

“Penularan COVID-19 saat ini terjadi dari manusia ke manusia, fakta awal yang menunjukkan keterkaitan dengan satwa liar, dalam hal ini kelelawar masih dalam penelitian lebih lanjut,” ucapnya.

Sementara Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner (BBLitvet) Kementan, NLP Indi Dharmayanti, menyampaikan juga bahwa masih perlu waktu untuk memastikan apakah virus penyebab COVID-19 (SARS CoV2) berasal dari hewan dan kemudian menulari manusia (bersifat zoonosis).

Ia membeberkan, BBLitvet telah bekerjasama dengan Ditjen PKH dan dinas terkait dalam memeriksa 13 sampel dari 2 anjing dan 1 kelinci milik pasien positif COVID-19 di Depok, hasilnya pun negatif pada bebeberapa kali pemeriksaan.

“Dari beberapa publikasi memang terdapat data yang menunjukan bahwa virus penyebab COVID-19 mempunyai kedekatan genetik dengan virus yang terdapat pada kelelawar. Namun masih perlu studi lebih lanjut untuk memastikan perannya dalam penularan,” tukasnya.

Ia pun menegaskan bahwa penularan antar manusia merupakan rute utama penyebaran COVID-19, namun penelitian di hulu (pada hewan) terkait potensi zoonosis tetap perlu dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan. (INF)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer