Gratis Buku Motivasi "Menggali Berlian di Kebun Sendiri", Klik Disini AGAR AMAN DI SEGALA MUSIM | Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan -->

AGAR AMAN DI SEGALA MUSIM

Kejelian peternak dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi ternaknya pada saat cuaca ekstrem. (Foto: Dok. Infovet)

Indonesia merupakan salah satu negara dengan iklim tropis dua musim. Tentunya perkembangan peternakan unggas di indonesia juga tergantung dengan kondisi iklim yang sedang terjadi. Terutama perubahan dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Perubahan yang sangat mendasar dari musim kemarau ke musim hujan sangat dipengaruhi oleh suhu, kecepatan angin, kelembapan, kadar oksigen dan curah hujan. Kelima faktor tersebut yang akan mempengaruhi bagaimana manajemen pemeliharaan unggas di musim penghujan, yang meliputi kualitas air, kualitas pakan, manajemen kandang, manajemen pemeliharaan dan penyebaran bibit penyakit.

Untuk dapat bertahan di dalam kondisi cuaca yang ekstrem dan perubahan musim yang terkadang tidak terprediksi dibutuhkan trik tertentu. Oleh karenanya, kejelian peternak dalam membaca situasi sangat diperlukan. Beberapa pengalaman dan saran para ahli di bawah ini setidaknya dapat menjadi referensi agar performa tetap terjaga di segala kondisi musim.

Cegah Heat Stress di Musim Kemarau
Heat stress merupakan suatu cekaman yang disebabkan akibat suhu udara yang melebihi zona nyaman (> 28 °C). Gangguan ini dikarenakan ayam tidak bisa menyeimbangkan antara produksi dan pembuangan panas tubuhnya. Mekanisme pengeluaran panas tubuh ayam akan berfungsi normal (optimal) saat ayam dipelihara pada zona nyaman (comfort zone), dengan suhu kandang 21-28 °C dan kelembapan 60-70%. Problem heat stress memang kerap kali terjadi di musim kemarau, utamanya pada peternak yang masih menggunakan sistem kandang terbuka.

Heat stress kerap terjadi pada ayam dewasa. Biasanya ayam mengalami panting (nafas terengah-engah), yaitu bernapas melalui tenggorokan atau melakukan evaporasi (penguapan). Saat panas, konsumsi ransum juga menurun sehingga asupan nutrisi ayam tidak terpenuhi, nilai FCR membengkak dan pertumbuhan bobot badan pun terhambat. Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga akan melemah (bersifat imunosupresif) dan dampak paling parah yang ditimbulkan ialah kematian mendadak.

Ada beberapa trik yang dapat dilakukan dalam mencegah heat stress di musim kemarau. Prof Charles Rangga Tabbu, praktisi perunggasan yang juga guru besar FKH UGM, memaparkan bahwa... Selengkapnya baca di Majalah Infovet edisi Januari 2020. (CR)

Related Posts

0 Comments:

Posting Komentar

ARTIKEL TERPOPULER

ARTIKEL TERBARU

BENARKAH AYAM BROILER DISUNTIK HORMON?


Copyright © Majalah Infovet I Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan. All rights reserved.
About | Kontak | Disclaimer