Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat melibatkan HPDKI dalam kegiatan aplikatif di lapangan maupun program pemberdayaan ternak domba kambing (doka) di Indonesia. Demikian menurut Ketua Umum Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) 2009 - 2014 drh. Abduljabbar Zulkifli dalam pelantikan dan pengukuhan pengurus DPP HPDKI di gedung kampus program pasca sarjana MB IPB Bogor, Jum’at (30/10).
“Perlu dukungan moril maupun spiritual dalam meningkatkan kesejahteraan peternak, karena program kerja yang akan dijalankan oleh HPDKI tidak hanya akan bersentuhan dengan peternak rakyat yang identik dengan sektor produksi, namun diperlukan energi lainnya yang dapat mendorong HPDKI untuk dapat bersentuhan pula dengan sektor-sektor lainnya khususnya pada bidang hilir ternak” jelas Abduljabbar Zulkifli
Hingga saat ini kebutuhan kambing dan domba mencapai 5,6 juta ekor. Namun baru bisa terpenuhi separuhnya. Ini menjadi sebuah tantangan bagi peternak Indonesia, siapkah kita menerima import dari negara Australia dan negara lain yang akan masuk ke Indonesia di era pasar bebas pada 2015 nanti. “Mereka bisa menjual daging dan domba lebih murah dari produk dalam negeri,” tandasnya.
Menurut Jabbar, langkah yang tepat pada saat ini adalah dengan pendekatan ekonomi, karena masyarakat dapat merasakan perbaikan ekonomi dengan beternak doka. Melakukan perubahan gaya pemeliharaan yang high cost di masyarakat dengan mengoptimalkan usaha peternakan doka yang lebih efisien dan tidak high cost sehingga bisa bersaing baik di dalam negeri maupun international.
Disamping itu dengan masuknya beberapa nama generasi muda ke dalam kepengurusan merupakan bagian strategi dari ketua umum agar mobilitas organisasi ini dapat berlari kencang dalam menjalankan program-programnya nanti, sementara para tokoh dan pengurus senior tentunya akan senantiasa berkenan dalam membimbing insan ternak muda dan dipandang akan sangat membantu kinerja HPDKI sebagai organisasi penganyom peternak Indonesia. (all)
Pemerintah Jangan Ragukan Eksistensi HPDKI
Infovet
Desember 28, 2009
Related Posts
ARTIKEL TERPOPULER
-
Cara Menghitung FCR Ayam Broiler FCR adalah singkatan dari feed convertion ratio, yaitu konversi pakan terhadap daging. FCR digunakan untuk ...
-
Manajemen pemberian pakan ayam petelur sangat penting. Mengingat biaya operasional terbesar adalah pakan (70-80%). Jika manajemen pakan buru...
-
Acara pendampingan pakan untuk peternak sapi perah yang dilaksanakan AINI dan KPSBU melalui daring. (Foto: Istimewa) Dalam acara Pendampinga...
-
Kenali Penyebab Turunnya Produksi Telur (( Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab turunnya produksi telur, diharapkan peternak dapat m...
-
Prof Dr Ismoyowati SPt MP, dari Unsoed, membawakan materi Mekanisme Kemitraan dalam Budidaya Ayam Broiler, dalam webinar Charoen Pokphand In...
-
Peran brooder sangat penting untuk menjaga suhu dalam kandang saat masa brooding , agar ayam nyaman dan pertumbuhannya bisa optimal. ...
-
Peternak unggas terutama self-mixing harus cerdas dalam memilih imbuhan pakan feed additive maupun feed supplement. (Foto: Dok. Infovet) Sej...
-
TIDAK ADA CERITANYA PETERNAK BROILER RUGI? (( Ayam pedaging, usaha peternakannya dihitung per periode. Perhitungannya ada kalah menangnya. M...
-
Karena kekeringan yang berkepanjangan, ketidakpastian yang diciptakan oleh pandemi Covid-19, dan pemadaman listrik yang berkelanjutan, peter...
-
Seorang peternak bercerita kepada Infovet bahwa ayam broiler umur 12 hari mengalami ngorok atau gangguan pernafasan. Setelah vaksinasi IB...
Salam, mohon info untuk Alamat Kantor Pusat HPDKI
BalasHapus